PIMNAS 2015

21 Oktober, 2015

PIMNAS 2015

PIMNAS adalah kasta tertinggi kompetisi mahasiswa se Indonesia, yang hanya diikuti oleh regu-regu terbaik dari PKM (Program Kreatifitas mahasiswa). Pada tahun 2015, ITB meloloskan 11 regu ke PIMNAS, 2 diantaranya dari Teknik Fisika. Satu regu dari TF berhasil memperoleh perunggu di kategori Karya Cipta.

Regu yang berangkat dari Teknik Fisika adalah:

  • Komonergi : menampilkan karya monitoring energi dan kontrol berbagai peralatan pada rumah cerdas. Dengan karya ini, seseorang dapat memantau penggunaan energi dirumahnya melalui hand-phone, bahkan menghidup-matikan berbagai peralatan dari jauh. Karya ini telah dipakai di setidaknya 3 klien. Anggota regu: Kiki (TF 2011), Agung (TF 2011), Taufik (TF 2011), Ibnu (TF 2011) dan Hadi (TF 2012). Pembimbing : Dr. Edi Leksono
  • Rumah Sakti Energi : mengusung ide penggunaan jala-jala DC pada rumah ber-energi alternatif (surya, bayu, air, dll), agar jauh lebih efisien dibanding jala-jala AC. Lebih jauh, jala-jala DC ini juga sekaligus menjadi jalur komunikasi dengan teknologi PLC (Power Line Carrier). Anggota regu: Steve (TF 2011), Aji (TF 2011), Alvin (TF 2011), dan Akbar (TF 2011). Pembimbing: Dr. Eko M. Budi

Regu PIMNAS TF ITB

Regu PIMNAS TF ITB


Setelah melihat karya-karya seluruh Indonesia, nampak bahwa kualitas PIMNAS semakin meningkat saja. Para peserta yang mendapat emas, umumnya mampu menampilkan karya yang :

  • Kreatif dan inovatif
  • Sudah teruji, baik dipakai oleh masyarakat maupun industri
  • Memiliki hak kekayaan intelektual (paten / hak cipta)
  • Terpublikasi dengan baik (jurnal, media massa, dll.)

Demikian pula presentasi dilakukan dengan penuh gaya, namun tetap ilmiah, sementara poster dibuat dengan tata letak yang profesional.
Tahun ini ITB berhasil memperoleh 2 perunggu, naik dari tahun sebelumnya. Namun dibanding dengan universitas lain, karya mahasiswa ITB masih mentah. Untuk menang PIMNAS, karya yang sekedar purwarupa kelas laboratorium tidak lagi cukup. Banyak karya yang ide-nya sangat menarik / cerdas, namun tidak menang karena levelnya “hanya bisa dipakai oleh sang pencipta”. Dengan standar yang sangat tinggi tersebut, seluruh para peserta PIMNAS patut diberi acungan jempol.

Tim PIMNAS ITB

Tim PIMNAS ITB