Mahasiswa Teknik Fisika dengan Tim Juara di ECODAYS 2019

26 November, 2019

Bandung, tf.itb.ac.id – Mahasiswa ITB berhasil mengharumkan nama ITB di tingkat Nasional pada event ECODAYS 2019 Universitas Sebelas Maret. Dalam kegiatan ECODAYS, kategori perlombaan dibagi menjadi 3 kategori yaitu DESCHET, EBICO dan ENASCO. Salah satunya, Environmental Business Ideas Competition (EBICO) 2019 merupakan kompetisi membuat rancangan ide kreatif bisnis yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia UNS dengan fokus pembangunan bisnis yang eco-friendly. Kategori ini dimenangkan oleh Angga Dwi Cahya, mahasiswa Teknik Fisika 2018, bersama dengan timnya, Tim Aquilla.

Pada kompetisi yang telah digelar sejak tahun lalu ini, ITB berhasil meloloskan 4 tim perwakilannya salah satunya ialah Tim Aquilla yang diketuai oleh Angga. Tim tersebut berhasil masuk 10 besar kriteria penilaian proposal ide bisnis terbaik sehingga berhak mempresentasikan ide bisnisnya sebagai finalis pada tanggal 10-13 Oktober 2019 di UNS lalu. Lewat sebuah produk, CoobKies, yang bersinggungan dengan isi kesehatan, Tim Aquilla berhasil meraih juara II Environmental Business Ideas Competition 2019.

CoobKies adalah sebuah sebuah proses bisnis yang memanfaatkan limbah pertanian untuk membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat. “Kami membuat rancangan bisnis untuk memanfaatkan limbah organik, bonggol jagung, untuk dijadikan cookies bagi penderita Autism Spectrum Disorder(ASD), ” ujar Angga.

Ide Angga dengan tim hadir karena ingin menyelesaikan kelangkaan makanan ringan untuk anak penderita ASD. “Anak ASD itu memerlukan makanan yang rendah gluten, ” lanjut Angga. Karena rendahnya nilai gluten pada bonggol jagung, maka mungkin sekali bonggol jagung yang sering dianggap sebagai limbah menjadi berguna buat orang lain.

Inisiatif mengikuti lomba dari Angga sendiri lahir karena kecintaannya terhadap ilmu alam terutama biologi. Sebelumnya, Angga juga sudah berminat dan biasa untuk membaca jurnal-jurnal terkait keilmuan medis. “Lewat bacaan dan kesenangan saya itu, saya selalu tertarik untuk belajar dengan tujuan membantu kehidupan orang lain, ” lanjut Angga.

Dalam persiapan mengikuti lomba, Angga juga harus membagi waktu dan konsentrasinya untuk pekerjaan-pekerjaan akademiknya. “Kemarin itu masa UTS, jadi harus lebih giat buat mengerjakan pekerjaannya, skala prioritas jadi sangat penting, ” jelas Angga. Walau begitu, Angga mengingatkan bahwa dalam menyelesaikan persoalan pasti harus ada yang dikorbankan. “Sulit sekali kalau semuanya baik, ” tambahnya.

Prestasi dari Tim Aquilla tidak akan berhenti pada lomba ini saja. Kedepannya, Tim Aquilla ingin meningkatkan ide ini dengan tambahan uji laboratorium. “Dengan data-data yang lebih akurat, kami yakin kami bisa menghasilkan prestasi yang juga mumpuni di kompetisi yang lebih ketat seperti PKM, ” tutup Angga.