Kajian Standar Pemasangan Pemindai Suhu Tubuh Sebagai Deteksi Demam

20 April, 2020

Demam atau meningkatnya suhu tubuh manusia telah menjadi indikator awal untuk berbagai penyakit. Peningkatan suhu tubuh menandai terjadinya gangguan pada mekanisme homeostasis tubuh yang seharusnya dapat mempertahankan suhu normal pada kisaran 36-37.5℃. Dengan mewabahnya kasus COVID-19 saat ini, WHO telah mempublikasikan bahwa gejala-gejala yang dialami penderita yang terjangkit virus ini kemungkinan besar akan mengalami demam tinggi di awal siklus penyakitnya.

Oleh karena itu, sering kali kita temui pada berbagai fasilitas umum saat ini, penjagaan pintu masuk yang dilengkapi dengan fasilitas pemindaian suhu tubuh, baik dengan temperatur tembak maupuan dengan alat kamera pemindai suhu tubuh atau thermal scanner. Dengan rentang suhu normal tubuh yang terletak pada rentang yang amat sempit (sekitar 1℃) maka faktor ketelitian pengukuran suhu menjadi amat penting. Oleh karena itu, pada kondisi pandemi COVID-19 ini, tim peneliti dari TF ITB yang diketuai oleh Dr. Suprijanto mencoba untuk mengkaji lebih lanjut mengenai standar pemasangan kamera pemindai suhu tubuh pada fasilitas umum seperti stasiun, terminal atau bandara.


Dalam studi ini, Dr. Suprijanto yang di bantu oleh tim staf dosen dari Laboratorium Optik dan Pengolahan Citra, TF ITB, Dr. Vebi Nadhira dan Naila Zahra, MT., dibantu oleh alumnus S2 Instrumentasi dan Kontrol, Tri Untoro, MT., mengkaji secara menyeluruh faktor-faktor yang menjadi prinsip pengukuran, standar kerja serta tata letak perangkat pemindai suhu agar pembacaan suhu tubuh lebih akurat. Selain itu, tim ini merekomendasikan prosedur temperature screening menggunakan kamera pemindai suhu sebagai indikasi dini pada penderita demam yang berada pada tempat umum. Demam sendiri merupakan hanya salah satu indikasi COVID-19, namun tidak semua orang demam berarti terjangkit virus COVID-19. Oleh karena itu, prosedur pemindaian awal ini perlu ditindaklanjuti dengan prosedur baku klinis pada fasilitas kesehatan untuk memastikan jenis penyakit yang diderita oleh orang yang terpindai dengan suhu tubuh diatas ambang normal. Studi ini didukung oleh Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB.

Hasil kajian secara lengkap dapat diunduh pada file dokumen berikut ini.