HMFT ITB Membagikan Wawasan dan Mengenalkan Teknologi Energi Terbarukan Sederhana di MA Asih Putera

20 Oktober, 2020

Bandung, tf.itb.ac.id – Pada semester genap TA 2019/2020, Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMFT ITB) berkesempatan untuk mengunjungi Madrasah Aliyah (MA) Asih Putra yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat. Hal ini mereka lakukan dalam rangka membantu sekaligus mengajar terkait pembuatan rangkaian listrik sederhana untuk pemanfaatan sel surya. Kegiatan ini juga sekaligus membantu MA Asih Putra dalam mewujudkan komitmennya sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan.

Sejak didirikan, Yayasan Asih Putera telah bercita-cita untuk menjadikan MA Asih Putera sebagai sekolah percontohan dalam bidang energi terbarukan dan wawasan lingkungan. Bukan hanya menerapkan standar green building untuk bangunan sekolah, Yayasan Asih Putera juga turut melibatkan para siswa-siswinya dalam menghayati dan mengamalkan pengetahuan dan perilaku yang berwawasan lingkungan. Dengan begitu, harapannya, cita-cita Yayasan Asih Putera tidak akan berhenti hanya di slogan semata.

 

Melihat semangat positif dari cita-cita tersebut, Rahmat Romadhon, S.T., M.T., salah seorang dosen yang aktif pada Laboratorium Termal dan Kondisi Lingkungan Teknik Fisika ITB ingin ikut berkontribusi terhadap sekolah tersebut. Karena tidak mungkin bekerja sendiri, beliau lalu meminta bantuan dari HMFT ITB untuk bisa ikut aktif membantu dan memberikan pengetahuan baru kepada siswa siswa MA Asih. Anggota HMFT ITB, khususnya, diminta untuk membimbing sekaligus mengawasi proses merangkai sel surya untuk siswa-siswi kelas 10 dan 11 yang dijadikan sebagai tugas prakarya.

Anggota HMFT ITB yang terlibat lalu mulai merancang program-program yang akan dijalankan di MA Asih Putera. Untuk kelas 10, HMFT ITB mencanangkan suatu tugas agar siswa siswi bisa mendesain dan merangkai rangkaian listrik untuk menggerakkan motor dari daya yang ditangkap oleh sel surya. Lalu, untuk kelas 11, HMFT ITB mengajukan tugas agar para murid-murid dapat membuat suatu lampu yang bisa menyala pada malam hari dengan daya yang telah disimpan selama siang hari. Selain mendesain tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh para murid MA Asih Putera, HMFT ITB juga menjadi pihak yang menyediakan kit elektronik dan sel surya untuk kepentingan tugas tersebut.

 

Soal hasilnya, walau seluruh murid telah menunjukkan antusiasme yang luar biasa, tentu tidak semuanya bisa berhasil. Banyak dari kelompok prakarya yang mengalami beberapa kendala, misalnya bermasalahn karena persoalan kekurangan daya, yang umumnya memang ditemukan. Jadi, secara umum, kegiatan yang terlaksana dapat dikatakan berhasil. Lagi, yang terutama dalam kegiatan ini bukanlah hasil dari karya dari para siswa, tetapi tumbuhnya antusiasme dan munculnya keingintahuan yang besar dari para murid.

Ke depannya, melihat kesuksesan dari kegiatan pertama, MA Asih Putera sangat berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan kembali. Keinginan tersebut juga bukan merupakan wacana semata. Sebab, pada September 2019, seluruh pihak berkepentingan yakni guru-guru MA Asih Putra, para dosen TF ITB, dan anggota HMFT ITB telah berkumpul dan berdiskusi terkait kegiatan-kegiatan lanjutan bahkan sampai penyusunan kurikulum. Nantinya, kegiatan serupa akan menjadi integral dari mata pelajaran prakarya dan akan mencakup berbagai kegiatan yang berwawasan lingkungan seperti kegiatan daur ulang, rekayasa biogas, atau pengetahuan terkait penggunaan energi yang tepat sasaran.

 

Sayangnya, karena datangnya pandemi COVID-19, segala rencana tersebut masih harus tetap menjadi rencana. Sebab, dengan diterapkannya kegiatan belajar jarak jauh, tentu kegiatan prakarya yang bisa dikatakan serupa dengan praktikum ini belum bisa dilaksanakan – bahkan sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Harapannya, tentu, sehabis pandemi selesai, sekolah bisa kembali lagi beraktivitas normal dan anak-anak murid kembali bisa mendapatkan pengetahuan yang berharga bagi masa depan mereka seperti kegiatan berwawasan lingkungan yang diinisiasi oleh dosen TF ITB dan para anggota HMFT ITB.

 

Penulis : Ferio Brahmana (Teknik Fisika 2017)

Editor : Narendra Kurnia P.