Workshop Blended Learning

18 Juni, 2012

Blended Learning merupakan terobosan terkini dalam dunia pengajaran. Blendedlearning merupakan metodologi pengajaran yang menggabungkan pengajaran tatap-muka dengan pengajaran dimediasi komputer. Dengan menggabungkan dua lingkungan pembelajaran yang berbeda tersebut, akan diperoleh keuntungan spesifik yang disediakan oleh masing-masing lingkungan. Menggabungkan keduanya tentu saja akan memberikan akses lebih besar terhadap pengalaman pembelajaran yang maju serta akan bisa menghemat biaya.

Dalam rangka memperkenalkan “blended learning”  kepada para dosen di lingkungan Fakultas Teknologi Industri, Rabu, 6 Juni 2012, Tim Blended Learning FTI ITB yang dipimpin oleh Dr. M. T. A. Penia Kresnowati dan dibantu oleh Comlabs ITB, telah mengadakan Workshop Blended Learning, di Ruang 9311, Gedung T.P. Rachmat Lantai Dasar. Workshop yang dihadiri sekitar 45 orang dosen dan asisten dosen, ini dibuka oleh Dekan FTI ITB, Prof.Ir. Hermawan K. Dipojono, Ph.D., sekitar pukul 09.00. Dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FTI ITB, Prof.Ir. Bermawi P. Iskandar, Ph.D.

Sebagai narasumber pada acara workshop ini adalah Dr.Ir. Wedyanto, selaku Direktur Sarana dan Prasarana ITB. Beliau merupakan inisiator program Blended Learning di ITB pada tahun 2009. Setelah itu dilanjutkan dengan sharing pengalaman yang pernah dilakukan oleh 3 dosen yang ada di lingkungan FTI ITB, seperti, Dr. Estiyanti Ekawati (TF), Dr. Rajesri Govindaraju dan Dr. I.G.B.N. Makertihartha. Seperti yang dikatakan Bapak Makertihartha bahwa pada mulanya beliau menggunakan sistem blended learning dalam proses belajar mengajar adalah hanya untuk mempermudah diri sendiri. Dan kemudian pada akhirnya bisa sangat membantu proses belajar dan mengajar diantara dosen dan mahasiswa.

Dengan blended learning ini, sangat jelas manfaat yang didapat, baik itu dari dosen selaku pengajar dan juga mahasiswa. Manfaat bagi mahasiswa dengan kegiatan adalah dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

Dan manfaat bagi dosen adalah dosen akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar mahasiswanya.