Pada hari Kamis, 12 November 2015 bertempat di Hotel Jayakarta Bandung, SPM ITB melaksanakan Workshop Persiapan Akreditasi / Re-akreditasi ABET 2016. Workshop ini melibatkan 8 Prodi ITB yang akan menjalani re-Akreditasi ABET, serta 6 Prodi yang merencanakan untuk mengikuti Akreditasi ABET yang pertama. Kedelapan Prodi yang akan menjalani re-akreditasi ABET adalah:
- Prodi Sarjana Teknik Kelautan FTSL
- Prodi Sarjana Teknik Lingkungan FTSL
- Prodi Sarjana Teknik Sipil FTSL
- Prodi Sarjana Teknik Fisika FTI
- Prodi Sarjana Teknik Kimia FTI
- Prodi Sarjana Teknik Industri FTI
- Prodi Sarjana Teknik Perminyakan FTTM
- Prodi Sarjana Teknik Elektro STEI
Selanjutnya, 6 Prodi yang akan menjalani akreditasi ABET untuk pertama kalinya adalah :
- Prodi Magister Teknik Industri FTI
- Prodi Sarjana Manajemen Rekayasa Industri FTI
- Prodi Sarjana Teknik Pertambangan FTTM
- Prodi Sarjana Teknik Tenaga Listrik
- Prodi Sarjana Teknik Telekomunikasi STEI
- Prodi Sarjana Sistem dan Teknologi Informasi STEI
Workshop ini merupakan sarana konsolidasi persiapan akreditasi ABET prodi tersebut di atas. Workshop dibuka oleh pimpinan SPM Prof. Dr. Ir. Ichsan Setya Putra. Pada kesempatan ini, Prof Ichsan mengingatkan kembali bahwa akreditasi ABET bukanlah semata-mata masalah pengumpulan dokumen administrasi, melainkan momentum untuk transformasi budaya pembelajaran serta manajemen akademik di ITB. Untuk itu, Prof Ichsan mengharapkan setiap personil yang terlibat pada persiapan ABET menjadikan kesempatan ini untuk memetakan potensi prodi serta menyusun strategi perbaikan berkelanjutan di prodi masing-masing.
Pada workshop ini, hadir pula pembicara Dr. Hary Devyanto dari Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri ITB. Pada presentasinya, Dr. Hary menguraikan tatalaksana Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Gedung di lingkungan Prodi Teknik Kimia ITB. Tatalaksana ini telah dijalankan secara konsisten sesuai standar industri sejak tahun 2011, dan karenanya Prodi Teknik Kimia dipandang sebagai rujukan ‘Safety Best Practices’ di ITB.
Uraian Dr Hary menginisiasi rangkaian acara persiapan tatalaksana K3L Prodi, yang menjadi salah satu aspek penting yang dinilai pada akreditasi ABET. ABET mensyaratkan bahwa seluruh fasilitas pembelajaran, baik berupa kelas, kantor,
laboratorium pendidikan maupun riset, perpustakaan dan sebagainya beroperasi dengan baik, terawat, dan menjamin keselamatan dan kesehatan penggunanya. Fasilitas tersebut juga harus tersedia dalam jumlah yang cukup serta relevan dengan tujuan pendidikan, sehingga memberikan setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan yang cukup untuk membangun dan mempersiapkan kemampuannya sebagai engineer selama studi S1.
Acara workshop dilanjutkan dengan pendaftaran peserta Safety Induction dan Pelatihan Pemadaman Api yang diselenggarakan UPT K3L ITB pada tanggal 17 November 2015. Peserta pelatihan ini diharapkan dapat diberdayakan sebagai motor penggerak tatalaksana K3L di Prodi masing-masing.
Acara workshop dilanjutkan dengan presentasi progres persiapan akreditasi ABET di masing-masing prodi. Pada tahap ini, sebagian besar prodi memang masih fokus pada pelaksanaan asesmen dan evaluasi Student Outcome tingkat prodi. Prodi S1 Teknik Kimia (TK) mengawali rangkaian presentasi tersebut, diwakili oleh Prof Dr. Ir. Johner Sitompul. Pada presentasinya, Prof Johner menyampaikan bahwa prodi TK telah meremajakan jajaran Advisory Boardnya, dan telah menyelesaikan pemetaan Outcome seluruh mata kuliah pada kurikulum 2013. Langkah selanjutnya adalah menuntaskan pelaksanaan asesmen outcome dengan target penyelesaian bulan Desember 2015. Progress persiapan yang meliputi asesmen dan evaluasi pencapaian outcome juga disampaikan oleh presenter selanjutnya, yang terdiri dari Dr. Aine Kusumawati, ketua satgas ABET Prodi S1 Teknik Sipil; Dr. Eko Mursito Budi, mewakili prodi S1 Teknik Fisika; Dr. Paramashanti, mewakili prodi S1 Teknik Kelautan; Dr. Benno Rahardyan mewakili prodi S1 Teknik Lingkungan; serta Dr. Liliek Eko Widodo, mewakili prodi S1 Teknik Pertambangan.
Dari rangkaian presentasi tersebut terekam beberapa kebutuhan data yang perlu disediakan secara terpusat oleh ITB, maupun yang perlu dikoordinasikan di tingkat Fakultas/Sekolah. Prodi juga diingatkan kembali untuk mengorganisasikan kegiatan persiapan akreditasi secara seksama dan sistematik, agar pada masa pengajuan Request for Accreditation di Bulan Januari 2016 nanati, progress persiapan telah mencapai 40-50%. Bila progress ini terpenuhi, maka diharapkan Self Study Report yang diajukan oleh prodi pada bulan Juni 2015 dapat tersusun dengan kualitas prima dan mencerminkan kelayakan prodi di ITB untuk meraih pengakuan internasional.