Tim dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah berusaha mengembangkan alat bantu pernafasan ventilator yang digunakan untuk menolong pasien COVID-19. Salah satu tim pengembang ventilator yang saat ini bergerak adalah tim pengembangan alat Low Cost Multi Use Multi User (LC MUMU) ventilator yang ditujukan untuk digunakan oleh beberapa pasien serta dalam waktu bersamaan dengan beberapa fungsi. Berbeda dengan ventilator lain yang sedang marak dikembangkan, LC MUMU ditargetkan untuk mampu beroperasi dengan beberapa fungsi, yaitu mandatory volume control, spontaneous breath control, assisted control, dan continuous positive airways pressure (CPAP) yang memungkinkan digunakan untuk perawatan kondisi kritis.
Tim pengembang LC-MUMU ventilator ini dipimpin oleh staff dosen Teknik Fisika (TF) ITB, Dr.Augie Widyotriatmo serta dibantu oleh beberapa staf dosen TF lainnya yaitu Dr. Vebi Nadhira dan Dr. Parsaulian I. Siregar. Selain dari lingkungan TF ITB, pengembangan alat ventilator ini tentu saja membutuhkan kolaborasi multi-disiplin yang didikung oleh beberapa staf dosen dari Program Studi Teknik Industri, dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, serta tim dokter dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta, dan Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung. Selain itu tim juga dibantu oleh beberapa mahasiswa Teknik Fisika dan Teknik Industri serta PT Sibernetika dan CV. Cipta Sinergi Manufaktur
Saat ini LC MUMU Ventilator masih dalam tahap pengembangan dan akan segera melakukan proses uji standar di Kementerian Kesehatan. Informasi lebih lanjut tentang pengembangan alat ini dapat dibaca pada laman berita resmi ITB pada tautan berikut.