Bandung, tf.itb.ac.id – Sebagai seorang mahasiswa, perayaan wisuda adalah salah satu perayaan besar yang sangat-sangat ditunggu kehadirannya termasuk oleh mahasiswa Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (TF ITB). Namun, seperti yang sudah diketahui oleh semua orang, perayaan wisuda yang akan mengakibatkan ramainya orang berkumpul tentu tidak akan bisa dilaksanakan selama pandemi. Walau begitu, panitia wisuda Institut Teknologi Bandung yang diawaki oleh mahasiswa berbagai tingkatan dan program studi berhasil memberikan suatu pengalaman baru untuk sedikit mengobati perasaan para mahasiswa. Selain dari mereka, pihak program studi TF ITB dan himpunan mahasiswanya juga melaksanakan syukuran wisuda secara khusus bagi wisudawan TF yang secara resmi dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 sebagai wisuda pertama T.A. 2020/2021.
Sebenarnya, wisuda yang dilaksanakan ITB selalu memberikan kesan yang unik bagi para lulusannya. Sebab, pada perayaan wisuda di ITB, selebrasi tidak hanya berhenti pada penyerahan toga dan foto bersama yang dilaksanakan di Sasana Budaya Ganesha ITB, tetapi berlanjut sampai ke proses arak-arakan mahasiswa, penampilan dari tiap program studi, dan berbagai kegiatan lainnya yang menjadikan kegiatan wisuda menjadi semacam festival rutin bagi para mahasiswa, orang tua mahasiswa, dan warga sekitar ITB. Kenyataan tersebut yang menjadikan panitia wisuda Oktober berinovasi dan berkreasi menggunakan aplikasi Roblox (suatu aplikasi yang bisa merepresentasikan lingkungan nyata secara 3-Dimensi) mendampingi kegiatan-kegiatan lainnya seperti seremoni wisuda yang diputar via Youtube oleh ITB, konser daring lewat aplikasi konferensi video, dan lain-lain.
“Walaupun kegiatan seremonial dari Youtube kurang berkesan, tetapi ide menggunakan Roblox membuat wisuda kali ini juga terasa keren dan inovatif, “ ujar Prasetyo, salah satu wisudawan Teknik Fisika. Dalam aplikasi Roblox, panitia berusaha melakukan reka ulang dengan derajat kemiripan yang sangat tinggi dengan kondisi nyata khususnya pada proses arak-arakan para wisudawan. Orasi, “ritual-ritual” program studi tertentu, dan berbagai hal lain dapat diwujudkan dengan cukup realistis oleh panitia lewat aplikasi tersebut. Begitu pun, perlu diakui, hal ini masih belum bisa meninggalkan kesan sama seperti wisuda pada keadaan sebelum pandemi COVID-19. “Tidak, saya kira belum bisa mengobati rasa sedih karena tidak bisa wisuda seperti biasanya” ucap Madarinna – wisudawan lainnya dari Teknik Fisika – sedih.
Tentu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, acara wisuda tidak berorientasi hanya pada aplikasi yang disiapkan. Syukuran wisuda yang dilaksanakan baik oleh program studi TF ITB ataupun Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITB juga mendapat sambutan positif dari para mahasiswa. “Saya kira apa yang dilakukan oleh program studi maupun himpunan cukup baik. Rasa hangat dan intim dari kegiatan, walau dilaksanakan secara daring, masih bisa saya rasakan, “ tutur Prasetyo. Dalam rangkaian syukuran tersebut, interaksi antar mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, atau bahkan dosen dengan orang tua masih tampak berjalan sesuai dengan ekspektasi.
Terakhir, selain kegiatan dari wisuda, hal yang juga tidak kalah penting untuk dipikirkan pada masa pandemi ini adalah nasib wisudawan sehabis mereka lulus. Karena, dengan adanya pandemi seperti ini, tidak banyak pula kesempatan yang terbuka bagi para lulusan baru seperti mereka. “Untuk sekarang, rencananya mau melanjutkan pendidikan. Namun, selama mencari, saya menyambil kerja di bidang robotika, IoT, ataupun media, “ ucap Prasetyo optimis. Sama optimisnya dengan Prasetyo, Madarinna pun sudah memiliki rencana sehabis kelulusannya. “Sekarang, masih penasaran dan mau lebih banyak dapat pengalaman di dunia teknologi informasi, tetapi, di sisi lain, saya sendiri terbuka juga dengan kesempatan-kesempatan yang berkaitan dengan bisnis ataupun sumber daya manusia, “ tutup Madarinna.
Penulis : Ferio Brahmana (Teknik Fisika 2017)
Editor : Narendra Kurnia P.