Dari Biomedical Engineering sampai Industri 4.0 di The 5th International Conference on Instrumentation, Control, and Automation

10 Agustus, 2019

Institut Teknologi Bandung, melalui program studinya, Teknik Fisika, membuktikan bahwa mereka mampu melaksanakan konferensi internasional secara biennial, The 5th International Conference on Instrumentation, Control, and Automation 2019 (ICA 2019). Lebih hebatnya, pada tahun ini, acara tersebut dilaksakan secara bersamaan dengan Seminar Nasional Sistem Instrumentasi dan Kontrol di Hotel Aston Tropicana Bandung .

Credit : Dok ICA *Bonfilio Nainggolan

Sesudah dilaksanakannya acara workshop sebagai pembuka, kegiatan ini dilanjutkan dengan seminat dari 4 keynote speakers. Keempat pembicara tersebut adalah Prof. Ian Petersen, FAA, Prof. Natalia Trayanow, Ph. D, Yasuhiro Mizuani, Dr. Eng, dan Dr. -Ing  Parsaulian Siregar. Topik-topik yang dibawakan adalah sistem instrumentasi dan kontrol. Persebaran topiknya juga luas, mulai dari ilmu komputer sampai rekayasa medis maupun teknik mesin. Seminar ini pun dibuka oleh Dr. Endang Juliastuti, ketua dari kepanitiaan kegiatan ini juga sekaligus pengajar pada Program Studi Teknik Fisika ITB.

Para peserta merasa bahwa topik-topik seminar sangat mengedukasi dan inspiratif. Dari pembicara luar, ada Natalia Trayanow yang membawa soal publikasi terakhirnya yang dicatatkan dalam Nature Biomedical Engineering. Penelitiannya ini terkait dengan pemberian prediksi akurat dalam penentuan titik ablasi untuk menghentikan aritmia jantung. Keakuratannya sendiri diverifikasi dengan analisa prospektif dan retrospektif. Ini sangat membantu karena selama ini penentuan titik ablasi harus dilakukan berulang-ulang.

Credit : Dok ICA *Bonfilio Nainggolan

Presentasi juga tidak hanya berkutat pada penelitian aplikatif. Pembicara dari program studi Teknik Fisika ITB, Parsaulian Siregar juga memberi insight yang menarik perihal evolusi industri 4.0. Ia membawa penelitiannya soal seberapa siap industri-industri, terutama industri proses. Ia memberikan contoh-contoh kasus sumber daya alat-alat di industri proses. Industri di Indonesia yang notabene sebagai negara berkembang memang masih memiliki sumber daya alat yang otomatik konvensional. Karena terbiasanya dengan alat-alat lama tersebut, sulit sekali untuk mengganti ulang semua alat begitu juga mengubah kebiasaan pekerjanya. Untuk itu, Parsaulian juga memberikan desain arsitektur industri yang tepat dalam mengevolusi industri yang sudah ada.

Credit : Dok ICA *Bonfilio Nainggolan

Setelah paparan dari keynote speakers, acara dilanjutkan secara paralel untuk presentasi dari peserta konferensi. Setiap presentasinya juga tidak kalah menarik, para peserta kembali menyajikan secara luas bahan kajian dari instrumentasi dan kontrol.

Peserta maupun panitia memberikan kesan yang sangat baik. Setiap bahan presentasinya dirasa sangat mengena dengan zaman. “Salah satunya dari Ian Petersen, dia membawa bahan soal kontrol sistem kuantum tanpa mengakibatkan dekoherensi. Hal ini akan sangat berguna untuk teknologi-teknologi masa kini, seperti komputer kuantum, ” ucap Bonifilio salah seorang panitia yang juga mahasiswa Teknik Fisika ITB 2017.