Eraraya Ricardo Muten, Mahasiswa Teknik Fisika yang Kerja Praktek di Jepang

26 September, 2019

Bandung, tf.itb.ac.id – Kerja Praktek (KP) adalah salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa di Institut Teknologi Bandung, termasuk mahasiswa Teknik Fisika. Untuk memenuhi capaian perkuliahan ini, mahasiswa diminta untuk mencari dan melamar pada perusahaan tujuan terkait kepentingan untuk melaksanakan magang. Harapannya, lewat adanya keharusan untuk magang, mahasiswa bisa belajar di luar kelas dan menerapkan apa yang ada di dalam kelas.

Salah satu mahasiswa yang menjalankan Kerja Praktek dengan menarik adalah Eraraya Ricardo Muten, mahasiswa Teknik Fisika 2016. Edo, sapaan akrabnya, melaksanakan kerja prakteknya di Jepang, berbeda dengan teman-temannya yang secara umum melaksanakannya di dalam negri. Ia mendapat kesempatan untuk melakukan magang di IHI Corporation di Yokohama, Jepang.

Perusahaan yang ia dapati ini adalah salah satu pionir teknologi di negeri Sakura. Karena itu, IHI Corporation tidak sembarangan dalam menentukan pekerja magangnya. Teman-teman satu program dari Edo seluruhnya adalah mahasiswa pascasarjana, ia satu-satunya yang mahasiswa sarjana. Mereka datang dari berbagai kampus ternama, salah satunya Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.

“Saya ditempatkan di Divisi Software dari Departemen R&D nya mereka, ” jawab Edo ketika ditanya bidang kerjanya selama di sana. Edo diberikan tanggung jawab untuk melaksakanan proyek berbasis kecerdasan buatan. “Intinya perusahaan mau memiliki platform kecerdasan buatan, AI platform, buat seluruh layanan mereka, ” lanjut Edo menjelaskan

Edo berhasil meraih apresiasi dari penanggung jawab magangnya atas hasil kerjanya. “Mungkin karena awalnya mereka berekspektasi rendah ya, jadi saya kerjakan semampu saya yang lebih daripada target mereka dalam jangka waktu yang ditentukan, ” terang mahasiswa berpestasi Teknik Fisika 2019 ini soal hasil KPnya. Dia sendiri, secara spesifik, diminta untuk mengerjakan modul reinforcement learning dengan Deep Q-learning. “Kalau untuk linearitas dengan FT, tidak terlalu ya, tapi teori machine learning ini pernah dipelajari di Kontrol Otomatik, ” ujar Edo ketika membandingkan pekerjaanya dan isi perkuliahan.

Lalu, bagaimana cara Edo memperoleh kesempatan kerja di Jepang? Edo sebelumnya adalah salah satu perwakilan dari ITB untuk menempuh pendidikan di Jepang sebagai mahasiswa pertukaran. Dalam program yang sama, ia mendapat kesempatan untuk melakukan magang singkat di perusahaan IHI Corporation. Karena kerja Edo yang memang apik dan ada kecocokan dengan pengawasnya, Edo berhasil mendapat kesempatan magang yang lebih panjang dan serius.

“Saya sendiri belajar banyak di IHI, budaya kerja maupun atmosfir bekerja di Jepang memang berbeda dan memberi wawasan baru, ” cerita Edo soal pengalamannya. Selama di sana, Edo juga mendapatkan beberapa fasilitas, seperti makan dan tempat tinggal. “Semoga bisa banyak anak Teknik Fisika yang bisa dapat kerja praktek juga di luar negeri, biar wawasannya lebih luas, ” saran Edo di akhir percakapan.