Bandung, tf.itb.ac.id – Telah hampir setahun seluruh warga Institut Teknologi Bandung, termasuk di program studi Teknik Fisika, melaksanakan kegiatan sehari-hari – baik akademik maupun nonakademik – secara daring. Keadaan tersebut terus berlanjut sampai dengan hari ini mengingat keadaan COVID-19 di Indonesia yang belum kunjung membaik. Namun, berbeda dengan pelaksanaannya di awal, pelaksanaan kegiatan perkuliahan, kemahasiswaan, dan lain sebagainya yang dilaksanakan secara daring semenjak pandemi mulai bisa diadaptasi oleh berbagai pihak khususnya mahasiswa. Walau tidak segalanya bisa berjalan sesuai harapan dan ekspektasi yang biasa dimiliki mahasiswa pada keberjalanan perkuliahan sebelum pandemi, para mahasiswa, khususnya mahasiswa TF ITB, telah mampu menemukan ritme dan strategi dalam membiasakan diri dengan keadaan yang ada sekarang.
Salah satu mahasiswa yang cukup optimis dengan perubahan model perkuliahan daring adalah Muhammad Alfiyya Fajra atau akrab disapa Alfi. Menurutnya kegiatan perkuliahan secara daring tidak menurunkan semangat mahasiswa dalam belajar, Bahkan baginya waktu kuliah menjadi salah satu waktu untuk saling bersosialisasi baik bagi mahasiswa maupun dosen. Diskusi di luar kuliah juga sering dilakukan dengan memanfaatkan platfrom meeting oleh para mahasiswa. Alfi merasa kebersamaan dalam kegiatan perkuliahan tetap dapat dirasakan di saat pandemi saat ini “Walau terbentuk secara daring, sepengamatanku kebersamaan di Teknik Fisika 2019 cukup terasa bagi semua mahasiswa yang ada di dalamnya” ucap Alfi. Dengan memasuki semester baru, Alfi berharap agar mahasiswa dan dosen dapat selalu menjaga kesehatannya serta tetap bersabar dalam menjalani perkuliahan saat ini.
Lain halnya dengan Alfi, Eron Ariodito, salah satu mahasiswa Teknik Fisika 2018, yang sedang ada dalam masa perkuliahan yang penuh dengan kebutuhan praktikum. Sesuai dengan kebutuhan Teknik Fisika yang banyak berkaitan dengan pekerjaan instrumentasi, tentu tidak berlebihan untuk dikatakan bahwa pandemi telah membawa tantangan baru yang cukup sulit baik bagi mahasiswa maupun dosen dalam menjalani praktikum. “Sebenarnya dibanding jam praktikum waktu offline, waktu praktikum saat online ini lebih singkat durasinya. Tapi dalam konteks praktikum karena ada banyak hal yang di luar kontrol asprak, praktikan, maupun dosen menyebabkan seluruh orang yang terlibat itu kadang merasa lelah.” Selain dari pelaksanannya, Eron. juga meyakini bahwa tugas praktikum adalah tantangan tersendiri bagi para mahasiswa untuk menjaga kedisiplinan khususnya pada konteks waktu dan kesehatan. Hal ini menjadi sulit karena mahasiswa harus menjaga hal-hal tersebut di kamar sendiri yang cenderung nyaman – yang mana akan membuat mahasiswa lebih ingin bersikap “malas”. Namun, terlepas dari segala tantangan tersebut, Eron meyakini bahwa segala hal tersebut dapat diatasi jika ada komunikasi aktif dari mahasiswa ke dosen maupun sebaliknya sehingga kompetensi perkuliahan dan semangat belajar mengajar dosen serta mahasiswa dapat senantiasa terjaga.
Berada di tingkat akhir, Muhammad Raihan Miransyahputra merasa bersyukur akibat kuliah daring, komunikasi dosen dengan mahasiswa menjadi lebih mudah. Hal ini sangat membantu mahasiswa tingkat akhir seperti dirinya dalam menyelesaikan tugas akhir yang memerlukan banyak komunikasi dengan dosen pembimbing. Meskipun di awal perkuliahan daring Raihan merasa kurang bersemangat, saat ini ia merasa jika memang harus mulai menerima keadaan dan mensyukuri apa yang masih bisa diperolehnya. Bahkan, untuk sekarang, mengetahui prosesi wisuda yang akan dilakukannya tidak akan semeriah wisuda konvensional, semangat Raihan dalam mengerjakan tugas akhir demi kelulusan tidak bergeming. “Saat ini jujur, aku udah nggak berharap lebih sih. Yang penting aku lulus, bisa merayakannya kecil dengan orang tuaku di rumah itu udah lebih dari cukup. Jadi insyaa Allah nggak akan mempengaruhi pengerjaan tugas akhir,” kata Raihan. Dalam menjalani semester-semester terakhirnya, Raihan berharap seluruh mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir diberi kelancaran agar mendapat hasil yang terbaik dan lulus pada waktunya.
Keberagaman pengalaman mahasiswa dalam menjalani perkuliahan daring menjadikan kuliah daring ini tantangan tersendiri dalam beradaptasi sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa. Keterlibatan dosen serta staff di Teknik Fisika juga banyak membantu mahasiswa dalam memaksimalkan kegiatan perkuliahan. Pada akhirnya dalam keadaan saat ini, dibutuhkan keaktifan serta usaha yang lebih bagi tiap orang yang terlibat di dalamnya. Tentu diharapkan dengan sudah beredarnya vaksin corona di Indonesia, semua berharap kegiatan perkuliahan dapat segera menjadi normal kembali.
Penulis : Akhyar Thoriq Alfatah (Teknik Fisika 2019)
Editor : Narendra Kurnia P.