Usaha penanggulangan wabah COVID-19 gencar dilakukan oleh berbagai pihak di tanah air pada saat ini. Kegiatan ini dilakukan juga oleh tim gabungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (UNPAD) yang dimotori oleh Dr. Isa Anshori, dosen Teknik Biomedis, STEI ITB yang juga adalah alumnus Teknik Fisika ITB angkatan 2003. Tim ini didukung penuh oleh dua dosen TF ITB yaitu Prof. Brian Yuliarto dan Dr. Muhammad Iqbal dari KK Material Fungsional Maju. Tim gabungan ini bekerja keras untuk mengembangkan alat deteksi cepat virus COVID-19 berbentuk micro-chip yang bekerja dengan prinsip surface plasmon resonance atau SPR. Alat ini ditargetkan untuk dapat mendeteksi COVID-19 dibawah waktu 1 jam. Pada saat ini, alat ini telah mampu mendeteksi spike protein COVID-19 dan akan dievaluasi lebih lanjut untuk proses pengembangan selanjutnya.
Pengembangan alat ini merupakan bagian dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19), yang diinisiasi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Alat ini ditargetkan untuk diproduksi secara massal untuk membantu proses deteksi dini COVID-19. Seperti yang telah diketahui secara umum, proses deteksi COVID-19 amatlah penting sebagai langkah awal penanganan pasien dengan COVID-19.